Semiotika (juga disebut studi semiotik dan dalam tradisi Saussurean disebut semiologi)
adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang
tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan,
kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi.
Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian,
mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Namun,
berbeda dari linguistik, semiotika juga mempelajari sistem-sistem tanda
non-linguistik. Semiotika sering dibagi menjadi tiga cabang:
- Semantik: hubungan antara tanda dan hal-hal yang mereka lihat; denotata mereka, atau makna
- Sintaksis: hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal
- Pragmatik: hubungan antara tanda dan tanda-menggunakan agen
Semiotika sering dipandang memiliki dimensi antropologis penting; misalnya, Umberto Eco mengusulkan bahwa setiap fenomena budaya dapat dipelajari sebagai komunikasi.Namun, beberapa ahli semiotik fokus pada dimensi logis dari ilmu
pengetahuan. Mereka juga menguji area untuk ilmu kehidupan - seperti
bagaimana membuat prediksi tentang organisme, dan beradaptasi, semiotik relung mereka di dunia (lihat semiosis). Secara umum, teori-teori semiotik mengambil tanda-tanda atau sistem tanda sebagai objek studi mereka: komunikasi informasi dalam organisme hidup tercakup dalam biosemiotik (termasuk zoosemiotik).
Sintaksis adalah cabang dari semiotika yang berhubungan dengan sifat-sifat formal tanda dan simbol.Lebih tepatnya, Sintaksis berkaitan dengan "aturan yang mengatur
bagaimana kata-kata digabungkan untuk membentuk frasa dan kalimat".
Charles Morris
menambahkan bahwa semantik berkaitan dengan hubungan tanda-tanda untuk
designata mereka dan benda-benda yang memungkinkan atau menunjukkan;
dan, penawaran pragmatik dengan aspek biotik dari semiosis, yaitu dengan
semua fenomena psikologis, biologis, dan sosiologis yang terjadi dalam
fungsi tanda-tanda.
- Menurut Eco di kutip dari buku Alex Sobur , Penelitian ini -peristiwa sederatan Semiontika macam acara, benda, seluruh budaya sebgai tanda.Tanda didefinisikan sebagai apa pun di atas konvensi sosial dasar yang sebelumnya masuk, dapat dianggap memiliki sesuatu yang sangat berbeda.
- Menurut alex sobur secara etimologis, Semiotika berasal dari istilah Yunani “Semion” yang berarti “tanda” .Tanda sendiri didefinisikan sebagai sebuah konvensi sosial atas dasar dimasukkan sebelumnya, dapat dianggap memiliki sesuatu yang lain.
- Van Zoest seperti dikutip oleh Rahayu S. Hidayat Menjelaskan bahwa semiotika meneliti tanda, penggunaan tanda-tanda, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tanda. Berbicara tentang kegunaan semiotika tidak dapat dipisahkan dari pragamatik, yaitu untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dengan tanda, apa reaksi manusia ketika berhadapan dengan tanda.
- Menurut FERDINAND DE SAUSSURE dan CHARLES SANDERS PIERCE, Semiotika sebagai metode untuk mempelajari berbagai cabang ilmu pengetahuan ini dimungkinkan karena ada kecenderungan untuk melihat berbagai wacana sosial sebagai fenomena bahasa.
Macam-macam Semiotik
Hingga saat ini, sekurang-kurangnya terdapat sembilan macam semiotik yang kita kenal sekarang (Pateda, dalam Sobur, 2004). Jenis-jenis semiotik ini antara lain semiotik analitik, diskriptif, faunal zoosemiotic, kultural, naratif, natural, normatif, sosial, struktural.
- Semiotik analitik merupakan semiotik yang menganalisis sistem tanda. Peirce mengatakan bahwa semiotik berobjekkan tanda dan menganalisisnya menjadi ide, obyek dan makna. Ide dapat dikatakan sebagai lambang, sedangkan makna adalah beban yang terdapat dalam lambang yang mengacu pada obyek tertentu
- Semiotik deskriptif adalah semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang dapat kita alami sekarang meskipun ada tanda yang sejak dahulu tetap seperti yang disaksikan sekarang .
- Semiotik faunal zoosemiotic merupakan semiotik yang khusus memper hatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan
- Semiotik kultural merupakan semiotik yang khusus menelaah system tanda yang ada dalam kebudayaan masyarakat
- Semiotik naratif adalah semiotik yang membahas sistem tanda dalam narasi yang berwujud mitos dan cerita lisan (folklore)
- Semiotik natural atau semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh alam.
- Semiotik normative merupakan semiotik yang khusus membahas sistem tanda yang dibuat oleh manusia yang berwujud norma-norma
- Semiotik sosial merupakan semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang, baik lambang kata maupun lambang rangkaian kata berupa kalimat.
- Semiotik struktural adalah semiotik yang khusus menelaah system tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa.
- Metode semiotika
Semiotika secara prinsip bersifat kualitatif-interpretatif dan dapat diperluas sehingga bersifat kualitatif-empiris. metode kualitatif-interpretatif lebih fokus kepada teks dan kode yang nampak secara visual ,sedang metode kualitatif-empiris lebih mengacu kepada subyek pengguna teks.
Pada komunikasi , bidang terapan semiotika pun tidak terbatas . adapun beberapa contoh aplikasi semiotika diantara banyak kajian domain komunikasi :
1. Media
mempelajari media adalah mempelajari makna darimana asalnya,seperti apa, seberapa jauh tujuannya , bagaimanakah ia memasuki media dan bagaimana ia berkaitan dengan pekiran kita sendiri. Dalam konteks media massa, khususnya media cetak kajian semiotika adalah mengusut ideologi yang melatari pemberitaan. Untuk teknik-teknik analisisnya sendiri, secara garis besar yang diterapkan adalah :
1. Teknik kuantitatif
Teknik yang paling dapat mengatasi kekurangan dalam objektivitas, namun hasilnya
sering kurang mantap. Ciri – ciri yang dapat di ukur dinyatakan sebagai tanda
merupakan titik tolak penelitian ini.Menurut Van Zoest, 19993:146-147), hasil
analisis kuantitatif selalu lebih spektakuler namun sekaligus selalu
mengorbankan ketahanan uji metode – metode yang digunakan
2. Teknik kualitatif
Pada analisis
kualitatif, data – data yang diteliti tidak dapat diukur secara matematis.
Analisis ini sering menyerang masalah yang berkaitan dengan arti atau arti
tambahan dari istilah yang digunakan.
2.Periklanan
Dalam perspektif semiotika iklan dikaji lewat sisetm tanda dalam iklan, yang terdiri atas dua lambang yakni : lambang verbal (bahasa) dan lambang non verbal (bentuk dan warna yang disajikan dalam iklan ). dalam menganalisis iklan, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain (berger) :
- penanda dan petanda
- gambar, indeks ,simbol
- fenomena sosiologi
- Siaft daya tarik yang dibuat untuk menjual produk
- Desain dari iklan
- Publikasi yang ditemukan dalam iklan dan khayalan yang diharapkan oleh publikasi tersebut.
lain halnya dengan model Roland Barthes, iklan dianalisi berdasarkan pesan yang dikandungknya yaitu:
- pesan Linguistik : semua kata dan kalimat dalam iklan
- pesan yang terkodekan : konotasi yang muncul dalam foto iklan
- pesan ikonik yang tak terkodekan : Denotasi dalam foto iklan
3. Tanda NonVerbal
komunikasi nonverbal adalah semua tanda yang bukan kata-kata dan bahasa . Tanda-tanda digolongkan dalam berbagai cara:
- Tanda yang ditimbulkan oleh alam yang kemudian diketahui manusia melalui pengalamannya
- Tanda yang ditimbulkan oleh bintang
- Tanda yang ditimbulkan oleh manusia , bersifat verbal dan non verbal
Namun tidak keseluruhan tanda-tanda non verbal memiliki makna yang universal. Hal ini dikarenakan tanda-tanda nonverbal memiliki arti yang berbeda bagi setiap budaya yang lain.
4. Film
Film merupakan bidang kajian yangb amat relevan bagi analisis struktur atau semiotika.
1.Van Zoest
film dibangun dengan
tanda semata-mata. Pada film digunakan tanda-tanda ikonis, yakni tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu. Gambar yang dinamis dalam film merupakan
ikonis bagi realitas yang dinotasikannya. Film umumnya dibangun dengan banyak tanda. Yang paling penting dalam film
adalah gambar and suara. Film menuturkan ceritanya dengan cara khususnya
sendiri yakni, mediumnya, cara pembuatannya dengan kamera dan pertunjukannya
dengan proyektor dan layar.
2. Sardar & Loon
Film dan televisi
memiliki bahasanya sendiri dengan sintaksis dan tata bahasa yang berbeda. Film
pada dasarnya bisa melibatkan bentuk-bentuk simbol visual dan
linguistik untuk mengkodekan pesan yang sedang disampaikan. Figur utama dalam pemikiran semiotika sinematografi hingga sekarang adalah
Christian Metz dari Ecole des Hautes Etudes et Sciences Sociales (EHESS) Paris.
Menurutnya, penanda (signifant)
sinematografis memiliki hubungan motivasi atau beralasan dengan penanda yang
tampak jelas melalui hubungan penanda dengan alam yang dirujuk. Penanda
sinematografis selalu kurang lebih beralasan dan tidak pernah semena.
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Semiotika
http://abadiaulia.blogspot.co.id/2012/12/teori-semiotika-dalam-komunikasi.html
0 komentar:
Posting Komentar