hello...... guys kali ini saya akan berbagi materi tentang penulisan sekenario.Tentunya tidak semua orang akan menjadi penulis cerita , lebih-lebih yang diwujudkan dalam bentuk skenario. Dunia penulisan mempunyai daya tarik dan tuntutan yang khas.Maka kalau memang tertarik dengan dunia penulisan atau kepengarangan ,perlu disadari bahwa kegiatan ini di satu sisi berkaitan dengan teknik atau bagaimana menulis , dan pada sisi lain ("content") atau apa yang akan ditulis atau dikarang.
Penulisan naskah skenario sebenarnya menuliskan cerita dalam sebuah format (bentuk) tertentu(khusus).Formatnya dapat berupa skenario televisi (tv-play) maupun film. Format ini disesuaikan dengan media yang akan digunakan.Tetapi kalau ia hanya terpaku pada format naskah tersebut , ia tidak akan dapat menulis naskah.
Dalam penulisan naskah,isi informasinya adalah cerita.Cerita, tak lain dari hal-hal yang terjadi/dialami oleh manusia atau kehidupan dialam dan layak untuk diketahui oleh orang lain. Bagi seorang penulis, kelayakan suatu cerita ditentukan dari 2 sisi,yaitu dari penulis sendiri dan dari calon penerima (audiens)-nya.
Penulisan cerita dimulai dengan membangun karakter (sifat/tabiat) tokoh atau figur yang jelas lebih dahulu.Artinya diciptakan dulu manusia dengan karakter yang jelas baru kemudian cerita lahir.Dalam sebuah cerita ,karakter seseorang baru diketahui melalui prilakunya.Karakter tokoh hanya ada dalam imajinasi penulisnya ,sedang yang ditulis hanya prilaku dari pelaku tersebut.
Suatu karakter dapat dikembangkan dalam prilaku yang logis ,jika penulisnya mengiimajinaiskan latar belakang yang mendasari karakter.Ada hubungan yang logis antara karakter tertentu dengan peristiwa yang dialami oleh tokoh.Sehingga hubungan-hubungan logis selalu terjadi antara pengalaman masa lalu,karakter,dan prilaku.Krativitas penulis akan tercermin dari kemampuan merangkai hubungan-hubungan logis dalam ceritanya dalam suatu dinamika. Dinamika berkaitan dengan unsur konflik dan klimaks.
- Konflik dan Klimaks
Konflik merupakan situasi yang diakibatkan terhambatnya motivasi untuk muncul sebagai prilaku. Secara sederhana dapat disebut sebagai adanya pertentangan.Konflik tidak selamanya harus diwujudkan dengan pertengkaran yang bersifat verbal.Ada kalanya konfik muncul saat kejadian atau dialog yang nadanya tidak tinggi. Untuk membangun suatu konflik dalam cerita, diperlukan sejumlah perilaku.dengan kata lain ,konflik hanya dapat terjadi jika ada beberapa perilaku yang berhubungan logis. situasi digambarkan sebagai berikut:
Konflik dapat terbentuk dari dua dimensi dari dalam diri dan luar.Konflik dari dalam diri ini berupa motivasi yang diambat sendiri oleh tokoh,sehingga timbul masalah : apakah ia harus berperilaku tertentu atau tidak,atau apakah harus berperilaku lainya. Motivasinya terhambat karena perilakunya diujinya sendiri dalam berbagai pilihan yang sulit. kalau antara motivasi dengan perilaku tidak timbul masalah ,itu berarti tidak ada konflik.
PENULISAN SKENARIO
Penulisan skenario adalah salah satu aktivitas pada tahap pra-produksi dalam proses pembuatan film. Sekenario berfungsi sebagai kerangka atau cetak biru sebuah film,dan juga sebagai pedoman tertulis bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan film (terutama sutradara) akan bagaimana film itu selesai nantinya.
Teknik Penulisan sekenario
1. Inti Cerita
Tahap awal dalam penulisan skenario adalah menetukan inti cerita yang
akan dikembangkan menjadi sebuah skenario. Dalam inti cerita ini kita
sudah mempunyai gambaran singkat tentang plot, karakter utama, maupun
setting dari cerita. Inti cerita ini bisa berasal dari ide/inspirasi
yang kita temukan baik dalam imajinasi atau fenomena keseharian kita.
Banyak juga penulis skenario yang mengadaptasi novel, cerpen, atau puisi
untuk dikembangkan menjadi skenario.
2. Sinopses
Sinopses adalah ringkasan cerita yang akan dikembangkan menjadi skenario.Pada umumnya sinopsis ditulis semenarik mungkin dengan maksud menggoda pembacanya untuk membaca skenario dari sinopses tersebut.
3.Karakter
karakter atau tokoh adalah merupakan salah satu unsur penting dalam skenario sama halnya dalam cerpen maupun novel.Akan tetapi dalam skenario ,karakter harus lebih dikembangkan secara lebih rinci.Hal ini juga berhubungan dengan kebutuhan aktor atau aktris yang akan memerankan karakter tersebut.Perincian karakter dalam skenario biasanya meliputi nama peran, jenis
kelamin, usia, ciri-ciri fisik, sifat/prilakunya, pendidikan, kebiasaan,
hubungan dengan karakter yang lain, dan sebagainya.
4.Plot
penyusunan plot yang merupakan alur cerita yang sangat diperlukan dalam menulis skenario sebagaimana dalam penulisan novel maupun cerpen.Struktur plot lazimnya terdiri dari 3 (tiga) babak yaitu set up atau awal konflik, confrontation atau komplikasi masalah, dan resolution
atau penyelesaian masalah. Dengan adanya plot yang disusun terlebih
dahulu akan sangat membantu penulis dalam penulisan skenario.
5.Outline
outline adalah susunan urutan adegan per adegan secara lebih rinci.jadi bisa dikatakan outline adalah penjabarab dari plot.
6.Scen
Scene atau scene heading merupakan informasi tentang adegan. scene heading umumnya terdiri dari nomor scene, INT/EXT, lokasi adegan, dan waktu adegan. INT atau singkatan dari interior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan, sedangkan EXT atau singkatan dari exterior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di luar ruangan.
7. Action
Action atau aksi adalah keterangan mengenai kejadian dalam setiap scene atau adegan yang merupakan penjabaran dari outline yang sudah dibuat sebelumnya.
8.Dialog dan Parenthetical
Dialog adalah kata atau kalimat yang harus diucapkan oleh karakter dalam adegan. Sedangkan parenthetical
adalah pentunjuk aksi atau ekspresi yang harus dilakukan oleh karakter
dalam mengucapkan dialog. Misalnya emosi, sedih, menangis, tersenyum,
tertawa, dan sebagainya. Adapun dialog yang mengiringi perjalanan scene yang menunjukkan suara hati atau pikiran dari karakter tanpa melafalkan dialog digunakan istilah Voice Over (V.O), sedangkan dialog tanpa menampilkan karakter dalam adegan digunakan istilah Off Screen (O.S).
STILAH-ISTILAH TEKNIS PENULISAN SKENARIO
Dalam
penulisan skenario terdapat banyak istilah-istilah teknis selain yang
telah disebutkan sebelumnya, berikut ini adalah istilah-istilah teknis
lainnya yang umum digunakan, antara lain adalah :
CAMERA FOLLOW, petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengikuti pergerakan obyek
CAMERA PAN TO, petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengalihkan kamera kepada obyek yang dituju dari obyek sebelumnya
CLOSE UP, petunjuk pengambilan gambar secara close-up
CUT TO, mengakhiri adegan secara langsung tanpa proses transisi
CUT TO FLASH BACK, petunjuk mengalihkan gambar ke adegan flash back
FADE IN, petunjuk transisi memasuki adegan secara perlahan
FADE OUT, petunjuk transisi mengakhiri adegan secara perlahan dari layar
FLASH BACK CUT TO, petunjuk untuk mengakhiri adegan flash back
INSERT, sama dengan CAMERA PAN TO
INTERCUT, petunjuk potongan adegan dalam satu adegan/scene
ZOOM IN, petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari jauh sampai dekat atau close-up
ZOOM OUT, petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari dekat sampai jauh
SELAMAT MEMBACA
sumber:http://adnanscript.blogspot.co.id/
https://id.wikipedia.org/wiki/Penulisan_skenario
0 komentar:
Posting Komentar